Anak juga bisa stress lho....
Dunia anak identik dengan dunia yang penuh dengan warna, keceriaan dan bermain. Namun tidak sedikit anak-anak mengalami hal yang sering dialami oleh orang dewasa. Tetapi bedanya mereka belum mengerti akan hal itu dan tidak tahu bagaimana menghadapinya.
Stres pada anak terjadi karena berbagai macam faktor. Beberapa penyebab yang mungkin menjadi penyebabnya adalah kegagalan dalam mencapai prestasi, tekanan dari orangtua, perceraian orangtua dan bahkan kehilangan orang yang mereka sayangi.
Untuk anak pada usia balita belum mengerti mengekspresikan rasa stres mereka. Yang dapat mereka lakukan hanyalah menangis. Orangtua harus sangat peka dengan perubahan yang dialami oleh si kecil. Dengan mengetahui apa penyebabnya, orangtua dapat dengan segera mengatasi hal tersebut.
Salah satu penyebab adalah saat masuk sekolah pertama kali. Hal ini bisa menjadi hal yang baru dan membuat anak menjadi stres. Mereka harus berhadapan dengan teman, guru dan aturan baru di sekolah. Untuk awal sekolah mungkin orangtua bisa menemani sang buah hati dan memastikan tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Dengan adanya ibu, mungkin si kecil akan merasa lebih tenang.
Untuk anak yang lebih besar lagi, tekanan dapat terjadi karena mereka tidak diterima oleh teman-temannya atau nilai mereka yang lebih rendah dibandingkan teman-temannya. Orangtua harus memastikan bahwa mereka mendapat perhatian dan pengajaran yang cukup dirumah. Dan yang terpenting, adalah pada saat seperti itu, Anda harus datang kepadanya sebagai penghibur dan penenang. Bukan malah menambah bebannya dengan memarahinya.
Bila Anda melihat anak Anda pada anak usia balita dan SD sudah mulai menunjukkan pertanda aneh seperti sulit tidur, menurunnya napsu makan, gagap, sakit perut, sakit kepala, dan mimpi buruk, lebih sering mengompol, sering berteriak, agresif, gemetar, berkelahi, atau sering sakit perut. Mungkin Anda harus cepat mengambil tindakan.
Pada anak yang sudah memasuki usia remaja biasanya stres terjadi karena pergaulan yang ada. Proses penyesuaian diri dengan pergaulan bisa membuat mereka tidak nyaman. Pada masa ini, remaja yang stres akan cenderung menjadi bad mood, sakit kepala, atau bahkan mengganggu aktivitas sekolah.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal ini Anda bisa menolong anak Anda dengan cara menyarankan anak untuk istirahat yang cukup supaya ia tetap dalam kondisi yang prima untuk melakukan aktivitasnya. Berikan nutrisi yang cukup dalam masa pertumbuhannya. Hal ini bisa melancarkan fungsi otak.
Waktu Anda sangatlah berharga. Bukan untuk mengerjakan pekerjaan Anda saja, namun waktu dengan anak adalah bagian yang tidak kalah pentingnya. Anak-anak selalu membutuhkan waktu Anda. Berikanlah waktu yang berkualitas untuk anak Anda, bukan sisa waktu ketika Anda sudah mulai lelah sepulang dari kantor.
Persiapkan anak Anda untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Misalnya kelahiran adik. Selalu mendukung anak bila ia melakukan sesuatu yang positif. Tidak perlu melarang dan bahkan memaksakan anak untuk melakukan sesuatu yang ia tidak sukai. Hal ini akan membawa ia dalam tekanan.
Waktu bermain dan santai sangat diperlukan untuk anak. Ajarkan juga anak untuk selalu tersenyum. Dan yang paling penting adalah Anda harus menjadi contoh yang baik untuk anak Anda. Semua hal yang Anda lakukan adalah hal yang sangat mudah ditiru oleh anak Anda. Pastikan Anda memberikan contoh yang baik dan positif supaya mereka juga melakukan hal yang baik dan positif juga.
Stres pada anak terjadi karena berbagai macam faktor. Beberapa penyebab yang mungkin menjadi penyebabnya adalah kegagalan dalam mencapai prestasi, tekanan dari orangtua, perceraian orangtua dan bahkan kehilangan orang yang mereka sayangi.
Untuk anak pada usia balita belum mengerti mengekspresikan rasa stres mereka. Yang dapat mereka lakukan hanyalah menangis. Orangtua harus sangat peka dengan perubahan yang dialami oleh si kecil. Dengan mengetahui apa penyebabnya, orangtua dapat dengan segera mengatasi hal tersebut.
Salah satu penyebab adalah saat masuk sekolah pertama kali. Hal ini bisa menjadi hal yang baru dan membuat anak menjadi stres. Mereka harus berhadapan dengan teman, guru dan aturan baru di sekolah. Untuk awal sekolah mungkin orangtua bisa menemani sang buah hati dan memastikan tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Dengan adanya ibu, mungkin si kecil akan merasa lebih tenang.
Untuk anak yang lebih besar lagi, tekanan dapat terjadi karena mereka tidak diterima oleh teman-temannya atau nilai mereka yang lebih rendah dibandingkan teman-temannya. Orangtua harus memastikan bahwa mereka mendapat perhatian dan pengajaran yang cukup dirumah. Dan yang terpenting, adalah pada saat seperti itu, Anda harus datang kepadanya sebagai penghibur dan penenang. Bukan malah menambah bebannya dengan memarahinya.
Bila Anda melihat anak Anda pada anak usia balita dan SD sudah mulai menunjukkan pertanda aneh seperti sulit tidur, menurunnya napsu makan, gagap, sakit perut, sakit kepala, dan mimpi buruk, lebih sering mengompol, sering berteriak, agresif, gemetar, berkelahi, atau sering sakit perut. Mungkin Anda harus cepat mengambil tindakan.
Pada anak yang sudah memasuki usia remaja biasanya stres terjadi karena pergaulan yang ada. Proses penyesuaian diri dengan pergaulan bisa membuat mereka tidak nyaman. Pada masa ini, remaja yang stres akan cenderung menjadi bad mood, sakit kepala, atau bahkan mengganggu aktivitas sekolah.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal ini Anda bisa menolong anak Anda dengan cara menyarankan anak untuk istirahat yang cukup supaya ia tetap dalam kondisi yang prima untuk melakukan aktivitasnya. Berikan nutrisi yang cukup dalam masa pertumbuhannya. Hal ini bisa melancarkan fungsi otak.
Waktu Anda sangatlah berharga. Bukan untuk mengerjakan pekerjaan Anda saja, namun waktu dengan anak adalah bagian yang tidak kalah pentingnya. Anak-anak selalu membutuhkan waktu Anda. Berikanlah waktu yang berkualitas untuk anak Anda, bukan sisa waktu ketika Anda sudah mulai lelah sepulang dari kantor.
Persiapkan anak Anda untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Misalnya kelahiran adik. Selalu mendukung anak bila ia melakukan sesuatu yang positif. Tidak perlu melarang dan bahkan memaksakan anak untuk melakukan sesuatu yang ia tidak sukai. Hal ini akan membawa ia dalam tekanan.
Waktu bermain dan santai sangat diperlukan untuk anak. Ajarkan juga anak untuk selalu tersenyum. Dan yang paling penting adalah Anda harus menjadi contoh yang baik untuk anak Anda. Semua hal yang Anda lakukan adalah hal yang sangat mudah ditiru oleh anak Anda. Pastikan Anda memberikan contoh yang baik dan positif supaya mereka juga melakukan hal yang baik dan positif juga.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda